[You must be registered and logged in to see this image.]METODE PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN PADA SAKTI
Dalam PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada Lampiran I.06 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan bahwa dalam hal pengukuran, persediaan dapat dinilai dengan menggunakan metode sistematis seperti FIFO atau rata-rata tertimbang atau menggunakan harga pembelian terakhir apabila setiap unit persediaan nilainya tidak material dan bermacam-macam jenis. Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian pesediaan (use of goods). Perhitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka menyajikan Laporan Operasional dimana metode pencatatannya bisa menggunakan metode pencatatan perpetual atau metode pencatatan periodik.
Aplikasi SAKTI Modul Persediaan dalam pengembangannya berbeda dengan Aplikasi Persediaan yang eksisting digunakan dimana Aplikasi Persediaan menggunakan basis akuntansi cash toward accrual sedangkan Modul Persediaan menggunakan basis akuntansi accrual. Pada Aplikasi Persediaan walaupun model pencatatan transaksi persediaan dilakukan setiap kali ada transaksi akan tetapi pengiriman data persediaan ke SIMAK-BMN yang nantinya akan dilakukan pengiriman data ke Aplikasi SAKPA dilakukan setiap semesteran dan pada saat itulah terbentuk jurnal persediaannya.
Aplikasi SAKTI Modul Persediaan dikembangkan dengan mengadopsi:
A. Metode Pencatatan
Metode pencatatan yang di gunakan adalah Metode Pencatatan Perpetual. Dalam metode ini pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan. Pencatatantersebut bisa berupa transaksi penerimaan ataupun transaksi pengeluaran persediaan dimana setiap transaksi akan membentuk jurnal yang dikirimkan ke Modul GL. Saldo perkiraan persediaan akan menunjukan saldo persediaan yang sebenarnyasehinggapada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian.Metode ini dapat menyediakan laporan neraca setiap saat baik untuk di printoutmaupun secara visual.
B. Metode Penilaian
1. Average (Rata-Rata)
Average Cost Method menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama yang tersedia selama suatu periode. Biaya rata-rata bisa berupa biaya rata-rata tertimbang (weight average method) digunakan jika menggunakan system periodicdan biaya rata-rata bergerak (moving average method)jikamenggunakan system perpetual.Pada perpetual inventory system, setiap terjadi pemakaian barang perlu diketahui harga pokok barang yang dipakai. Oleh karena itu setiap kali terjadi pembelian barang harus dihitung saldo persediaansetelah pembelian tersebut. Perhitungan harga dilakukan dengan menjumlahkan harga pembelian dan nilai persediaan dibagi dengan Jumlah persediaan setelah pembelian.
2. Harga Pembelian Terakhir
Untuk menghitung nilai persediaan dengan metode harga pembelian terakhir dengan cara :
NP = QP x HP
Dimana:
NP : Nilai per jenis persediaan pada tanggal Neraca
QP : Kuantitas/jumlah persediaan pada tanggal pelaporan ( dalam unit) berdasarkanLaporan Persediaan
HP : Harga pembelian terakhir persediaan ( dalam rupiah per unit), berdasarkan fakturpembelian
Aplikasi SAKTI modul persediaan memungkinkan dalam satu waktu menggunakan metode penilaian yang berbeda. Untuk aset dengan nilai yang material lebih baik menggunakan metode reta-rata tertimbang dan untuk persediaan dengan nilai tidak material dengan bermacam-macam jenis bisa menggunakan metode penilaian harga satuan terakhir. Pemilihan metode penilaian atas suatu persediaan akan lebih mencerminkan akuntabilitas laporan keuangan yang disajikan. Peningkatan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah akan meningkatkan kehormatan dan derajat bangsa.
Kontributor : Farid Zamachsari