Survei Cyrus: Jokowi Mampu Ubah Opini Publik Indah Mutiara Kami - detikNews
Jakarta - Gubernur DKI Jokowi rupanya punya kemampuan mempengaruhi warga. Contoh kebijakan Low Cost Green Car alias mobil murah yang menjadi polemik, menimbulkan pro dan kontra warga. Bila tadinya warga yang pro dan kontra seimbang, ketidaksetujuan Jokowi membuat warga yang pro akhirnya banyak berubah menjadi kontra.
Hal ini disampaikan oleh Cyrus Network saat memaparkan data panel survei nasional bertajuk "Capres Setengah Dewa" untuk melihat fenomena Joko Widodo yang mendapatkan banyak dukungan sebagai Calon Presiden RI 2014.
"Kita ambil contoh isu mobil murah yang diluncurkan pemerintah pusat. Masyarakat yang awalnya setuju dengan kebijakan ini, kemudian berubah sikapnya ketika mengetahui Jokowi justru tidak setuju," kata Direktur Riset Cyrus Network Eko Dafid Afianto, di kantornya, Komplek Graha Pejaten no 4, Jl Pejaten Raya, Jakarta Selatan, Minggu (15/12/2013).
Cyrus Network melakukan survei terkait partai politik dan calon presiden menjelang Pemilu 2014 dengan melibatkan 1.020 responden di 33 provinsi di Indonesia, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling serta diwawancara secara tatap muka. Survei ini terbagi menjadi 4 bagian yang dilaksanakan pada tanggal 21-27 Agustus 2013, 13-17 September 2013, 1-5 Oktober 2013, dan 18-24 November 2013. Responden . Tingkat kepercayaan survei ini diyakini sebesar 95% dengan margin of error 3,1%.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Cyrus, awalnya opini masyarakat terbelah sama besar antara yang setuju dan tidak terkait mobil murah. Sebanyak 42,9% responden setuju dengan kebijakan ini, 43,4% tidak setuju, dan 13,7% tidak tahu. Namun ketika diberitahu bahwa Jokowi tidak setuju dengan kebijakan mobil murah, setengah responden yang tadinya setuju berbalik mengatakan bahwa pendapat Gubernur DKI Jakarta itu benar. Total responden yang mendukung pendapat Jokowi dan menolak mobil murah menjadi 66%, naik dari 43,4%.
Selain itu, ketika responden diminta berandai-andai bila macet dan banjir di Jakarta gagal diatasi, hanya setengah dari mereka yang akan menyalahkan Jokowi dan Ahok, yakni 50,5%. Sisanya, sebanyak 36% menyalahkan masyarakat dan 14% menyalahkan pemerintah pusat. KIra-kira bagaimana jika yang jadi gubernur adalah Fauzi Bowo? "Sayangnya kita tidak punya angka soal ini," jawab Eko.
"Mungkin baru pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir kita memiliki pemimpin yang tidak perlu memusingkan opini publik," tambah Eko. ...