Cerita Lain dari Pulau Keluarga Atut, Penunggu Digaji Rp 300 Ribu Sebulan

detikNews
Berita

Minggu, 16/02/2014 11:53 WIB
Cerita Lain dari Pulau Keluarga Atut, Penunggu Digaji Rp 300 Ribu Sebulan
Yasser Ali Harakan - detikNews

Pandeglang - Kepemilikan keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah atas 2 buah pulau di laut selatan pulau Jawa ini bukan lagi rahasia umum. Warga dan penunggu pulau memiliki cerita tersendiri.

Pulau tersebut adalah Popole dengan luas sekitar 30 hektar dan Liwungan luasnya lebih dari 50 hektar. Penjagaan pulau dipercayakan kepada Nyai Ipah. Perempuan ini juga dititipi perahu boat untuk melongok pulau sesekali.

"Nyai Ipah itu gak kerja tapi dikasih modal buat bikin salon kecantikan, namanya Opik Salon. Itu nama anaknya," ungkap Supardi, nelayan yang tinggal dekat Nyai Ipah kepada detikcom, Minggu (16/2/2014).

Nyai Ipah memperkerjakan masing-masing satu keluarga untuk menunggu di Popole dan Liwungan. Mereka digaji Rp 300 ribu per bulan.

"Kami hanya digaji Rp 300 ribu sebulan. Untungnya diberi kebebasan jual kayu hasil hutan di sini (Popole) untuk makan sehari-hari," tutur pasutri penunggu Popole, Sapri dan Yunti yang memiliki 2 anak.

Sementara itu, karena penjualan kayu tidak dapat dilakukan setiap hari, kedua anak mereka pergi melaut sepekan sekali untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Menjala ikan seminggu sekali atau 2 kali tergantung musimnya. Kalau dapat ikan besar dijual di TPI (tempat pelelangan ikan) kalau yang kecil buat makan aja," ungkap kedua anak mereka di atas perahu yang sedang mempersiapkan jala.